Seluruh pencinta sepak bola di dunia terkejut. Sebuah dongeng baru saja terjadi. LEICESTER CITY JUARA LIGA PRIMER INGGRIS! Tidak ada seorangpun penggila bola, bahkan yang benar-benar mengerti sepak bola, mungkin juga para tukang ramal, yang bisa menduganya.
Leicester City bukanlah kesebelasan yang pernah berjaya lama di Inggris, terpuruk, lalu bangkit kembali. Sejak dibentuk 132 tahun lalu di kota Leicester, kesebelasan ini sering berada dipapan bawah Liga Primer Inggris. Prestasi terbaiknya adalah runner up Liga Primer Inggris di musim 1928/29, 88 tahun yang lalu. Meski pernah memiliki Gary Lineker di musim
Selama musim kompetisi Liga Primer 2015/16, Leicester City bermain dengan skuad yang biasa-biasa. Lihat saja pemain-pemain utamanya, seperti Jamie Vardy si pemain amatir, atau Riyad Mahrez yang ditolak masuk ke akademi sepak bola di Perancis, atau Danny Drinkwater, buangan dari Akademi MU.
Catatan karier pelatihnya sama saja. Meski pernah melatih beberapa kesebelasan terkenal di Italia dan Spanyol, Claudio Ranieri tidak pernah mendapat pujian dari pemilik dan pendukung kesebelasannya. Karena memang tidak ada prestasi gemilang yang ditorehkannya.
Pendek cerita, menjadi juaranya Leicester City mengajari kita bahwa apapun dapat terjadi di dunia ini. Yang sangat biasa-biasa dapat menghasilkan yang luar biasa. Seperti kata Gary Lineker, seorang pemain terkenal kesebelasan nasional Inggris asal Leincester City, cinta, tekad dan kebersamaan itu yang memungkin hal itu terjadi.
Mari kita balikan keadaan ini menjadi jauh lebih baik dari sebelumnya. Dengan lebih mencintai perusahaan ini, lebih mencintai pemimpin kita, lebih mencintai teman kita, lebih mencintai bawahan kita, juga membuat tekad untuk memperbaiki diri agar dapat kembali maju, dan melakukannya secara bersama-sama. Tidak ada yang mustahil. Dongeng sudah pernah terjadi.
Salam, HRD Kantor Pusat